Siapa sih yang tidak mengenal ozon/ozone? Sebagian besar kita mengenal ozone sebagai zat pelindung bumi dari bahaya ultraviolet. Sekarang lagi hangat-hangatnya diperbincangkan masalah ozonehole yang merupakan gejala berlubangnya lapisan ozon di atmosfer sehingga radiasi sinar ultraviolet bisa langsung menuju bumi tanpa ada yang menahan lagi.
Ozone adalah suatu senyawa kimia dengan rumus molekul 03, berbentuk gas berwarna biru pada suhu ruang, berbau tajam dan beracun bila terhirup manusia dalam konsentrasi tinggi. Secara alamiah, ozon dihasilkan melalui pertemuan sinar ultraviolet dengan atmosfer bumi yang kemudian membentuk lapisan pada ketinggian 50 kilometer di atas permukaan bumi. Gas ini termasuk golongan oksidator kuat. Molekul ozon di permukaan bumi
berbeda dengan yang terdapat di lapisan stratosfer. Faktanya, molekul ozon di permukaan bumi merupakan komponen utama dari foto kimia. Ozon di permukaan bumi merupakan molekul beracun yang sekaligus menjadi sumber polusi udara di berbagai kota besar. Ozon yang berada di permukaan bumi lebih banyak digunakan untuk kepentingan industri karena sifat beracunnya mampu membunuh mikroorganisme (fungsi disinfektan yang efektif).
Ozon pertama kali ditemukan oleh Christian Friedrich Schonbein tahun 1840. Penamaan ozon diambil dari bahasa Yunani OZEIN yang berarti smell atau bau. Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna. Soret pada tahun 1867 mengumumkan bahwa ozon adalah sebuah molekul gas yang terdiri dari tiga buah atom oksigen (03).
Ternyata ozon tidak hanya terdapat di atmosfer. Di sekitar pun bisa kita jumpai, bahkan juga digunakan dalam dunia industri. Tahukah Anda bahwa ternyata ozon merupakan gas yang sangat berbahaya? Ozon merupakan zat yang mudah bereaksi dengan molekul lain di sekitarnya. Ozon di udara dalam konsentrasi 1 ppm (satu dalam satu juta) dapat mengakibatkan orang sulit bernapas, dan pada kandungan di atas 50 ppm, ozon dapat membawa kematian. Sederhananya, molekul ozon di satu sisi sangat berguna, tarutama melindungi permukaan bumi dari sinar UV, terutama UVB, sedangkan di sisi lain di permukaan bumi molekul ozon merupakan racun yang dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan, bahkan kematian.
Selain proses alamiah, ozon juga dapat dibuat dengan mem pergunakan peralatan antara lain dengan metode electrical discharge dan sinar radioaktif. Electrical discharge ini biasa di gunakan di dunia industri, yang mana ozon digunakan dalam pengolahan air dan limbah, sterilisasi bahan makanan mentah, serta untuk sterilisasi peralatan. Pesatnya pemakaian ozon dalam berbagai industri dewasa ini mengharuskan kita untuk waspada pada efek buruk ozon.
Generator ozon, suatu alat yang digunakan untuk memproduksi ozon (03) menggunakan prin sip electrical discharge. Ge nerator ozon dengan kapasitas besar (kiri) digunakan dalam indus tri, sedangkan yang lebih kecil (kanan) biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga atau industri air skala kecil (spartanwatertreatment.com).
Pembentukan ozon dengan electrical discharge ini secara prinsip sangat mudah, seperti dijelaskan oleh Devins pada tahun 1956. Tumbukan elektron yang dihasilkan oleh electrical discharge dengan molekul oksigen akan menghasilkan dua buah atom oksigen. Selanjutnya atom oksigen ini secara alamiah akan bertumbukan dengan molekul oksigen di sekitarnya sehingga terbentuklah ozon. Dewasa ini metode electrical discharge merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam pembuatan ozon di berbagai kegiatan industri.
Berdasarkan pengamatan lembaga NIOSH (1987), ozon dalam konsentrasi sekitar 24.5-36 ppm dapat meracuni ber bagai binatang, seperti ku cing, kelinci, dan marmot. Dilaporkan juga bahwa ozon dapat meracuni manusia, bah kan bisa membawa kema tian apabila menghirup de ngan konsentrasi 50 ppm selama kurang lebih 1 jam Di berbagai negara maju, seperti ler man, Jepang, AS, dan Swiss, batas kadar konsentrasi penggu naan gas ozon dalam berbagai kegiatan industri adalah 0.1 ppm (ILO, 1997) Sedangkan kadar ozon dalam air hingga 0.05 ppm tidak membahayakan tubuh manusia (Asbury, 1980).
Bahaya ozon di lingkungan sekitar kita
maksi di udara antara gas Nitrogen dioksida (NO2) dengan arbon dioksida (CO2) yang berasal dari asap kendaraan akan enghasilkan ozon (03) yang berbahaya bagi kesehatan. mumnya hal ini terjadi di kota-kota besar (pic2fly.com).
Ozon bisa terbentuk secara alamiah di dalam smog (kabut) terutama di kota-kota besar, seperti di Jakarta. Gas yang berasal dari asap kendaraan bermotor dan berbagai kegiatan industri merupakan sumber bahan pembentukan ozon. Reaksi ozon dengan hidrokarbon akan membentuk asam nitrat dan asam sulfat yang dapat menimbulkan hujan asam, yang selain membahayakan manusia juga dapat merusak berbagai ekosistem air. Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya. Jika terhisap dapat merusak paru-paru, bahkan mampu menyebabkan kematian. Paparan dalam kadar rendah dapat mengiritasi tenggorokan dan mengganggu pernafasan. Paparan dalam kadar rendah namun kontinu dapat berakibat lebih fatal, yaitu merusak organ-organ tubuh seperti paru-paru, hati, dan menyebabkan penyakit seperti gangguan lever dan hepatitis.
Karena sifatnya yang beracun, ozon memerlukan perhatian khusus dalam penyimpanannya. Kadar 100 persen ozon pada suhu kamar mudah sekali meledak. Ozon akan aman disimpan pada suhu di bawah -183°C dengan kadar ozon dalam campuran ozon dan oksigen di bawah 30 persen. Sekarang ozon disimpan dalam bentuk azonized water atau ozonized ice.