Bahaya Bahan Kimia Merkuri

Anda pasti pernah mendengar tentang Peristiwa Teluk Minamata di Jepang, di mana sebagian populasi kota tersebut merasakan dampak paparan logam merkuri yang berasal dari limbah pabrik baterai. Banyak hal aneh timbul akibat wabah tersebut, seperti kecacatan pada bayi serta kematian tiba-tiba akibat gangguan syaraf. Jumlah residu merkuri yang terlalu banyak di dalam tubuh dapat menyebabkan kematian mendadak. Lalu dari mana wabah tersebut timbul? Konsumsi ikan yang terpapar merkuri menjadi jawaban atas awal mula wabah tersebut berjangkit. Hal ini diperparah dengan kebiasaan orang jepang yang gemar makan ikan laut.


Apa itu merkuri dan bagaimana ia masuk ke dalam tubuh?

Merkuri atau air raksa (Hg) merupakan golongan logam berat. Merkuri merupakan unsur yang sangat jarang dalam kerak bumi, dan relatif terkonsentrasi pada beberapa daerah vulkanik dan endapan mineral biji dari logam berat. Merkuri digunakan pada berbagai aplikasi seperti amalgam gigi, sebagai fungisida, dan beberapa penggunaan di industri pertambangan emas. Dari kegiatan di pertambangan tersebut menyebabkan tingginya konsentrasi merkuri dalam air tanah dan air permukaan. Elemen air raksa relatif tidak berbahaya kecuali kalau menguap dan terhirup secara langsung pada paru-paru.

Bentuk racun dari air raksa yang masuk pada tubuh manusia adalah methyl mercury (CH,Hg+ dan CH,-Hg-CH,) dan garan organik, partikel merkurik khlor (HgCI,). Methyl mercury dapa dibentuk oleh bakteri pada endapan dan air yang bersifat asam lon merkuri anorganik bersifat racun akut. Elemen merku mempunyai waktu tinggal (shelf life) relatif pendek pada tubu manusia tetapi persenyawaan methyl mercury menetap pa tubuh manusia 10 kali lebih lama. Merkuri berbentuk metal (logam) menyebabkan tidak berfungsinya otak, gelisah/gugup, menyebabkan kerusakan ginjal dan liver serta kelahiran (cacat lahir).

Methyl mercury terakumulasi pada rantai makanan. Sebagai contoh, merkuri bisa masuk ke tubuh manusia dengan mengonsumsi ikan yang hidup pada perairan yang tercernar merkuri, seperti pada kasus Teluk Minamata di Jepang. Senyawa phenyl mercury (C6H5Hg+ dan C6H5S-Hg-C6H5) bersifat racun moderat dengan waktu tinggal yang pendek pada tubuh tetapi senyawa ini berubah bentuk secara cepat pada lingkungan menjadi bentuk merkuri anorganik. Dari survei efek bahaya, merkuri ini bersifat racun bagi semua bentuk kehidupan, dan lambat dikeluarkan dari tubuh manusia. Methyl mercury beracun 50 kali lebih kuat daripada merkuri anorganik. Bahaya yang besar bagi manusia muncul bila yang masuk ke dalam tubuh adalah methyl mercury. Senyawa yang larut dalam air dan lemak ini akan masuk melalui apa yang kita konsumsi, yaitu dari air, ikan, susu, sayuran, buah-buahan yang terkontaminasi. Senyawa methyl mercury akan tertimbun dalam ginjal, otak, janin, otot dan hati. Namun, sebagian besar methyl mercury akan berakumulasi ke otak. Karena tingkat penyerapannya tinggi ke dalam tubuh, maka senyawa beracun ini bisa menyebabkan berbagai penyakit termasuk kanker hingga mengakibatkan kecacatan dan kematian. Masuknya merkuri ke tubuh kita memang akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan bila melampaui ambang batas. Menurut pedoman baku mutu lingkungan, kadar merkuri pada makanan yang dikonsumsi langsung atau tanpa diolah dulu maksimum 0,001 ppm. Kadar merkuri yang aman dalam darah maksimum 0,04 ppm. Kadar merkuri 0,1-1 ppm dalam jaringan dapat menyebabkan munculnya gangguan fungsi tubuh.

Foto anak-anak yang terlahir dari ibu yang terpapar limbah merkuri yang dibawa oleh ikan-ikan di perairan Teluk Minamata, Jepang sekitar tahun 1960-an. Limbah merkuri berasal dari pabrik baterai yang membuang limbahnya ke laut lepas (pidpidpid. blogspot.com)

Bahaya merkuri pada kosmetik

Penggunaan merkuri sebagai bahan pemutih merupakan salah satu yang masih tersisa. Kendati menyalahi aturan namun ma sih tetap dipasarkan dengan bebas sebagai bahan berkhasiat untuk memutihkan kulit. Merkuri inorganik dalam krim pemu tih (yang mungkin tak dicantumkan pada label) bisa menimbul kan keracunan bila digunakan dalam waktu lama. Penggunaan merkuri, walau tidak seburuk efek gugus merkuri yang tertelan (yang ditemukan dalam ikan yang tercemar dan termakan), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati dioleskan ke per mukaan kulit, merkuri akan diserap masuk ke dalam darah dan memasuki sistem saraf tubuh. Demikianlah penjelasan Dr. Silviani Sri Rahayu, Sp.Kk dari Rumah Sakit JMC-Jakarta.

Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataksia), gangguan emosi, gagal ginjal, batu ginjal. Oleh karena umumnya tak terduga penyakitnya, kasus keracunan merkuri sering salah diagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak. Mereka yang memakai krim pemutih sebaiknya selalu waspada.

Pemakaian kosmetik yang mengandung merkuri dapat mengakibatkan:

1. memperlambat pertumbuhan janin
2. keguguran (kematian janin dan mandul)
3. flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar), namun bila pemakaian dihentikan maka flek itu akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).
4. efek Rebound, yaitu memberikan respons berlawanan (kulit menjadi gelap dan kusam saat pemakaian dihentikan).
5. wajah yang tadinya bersih, lambat laun akan kena flek hing ga akhirnya menjadi sangat parah (lebar).
6. kanker kulit.

Bagaimana merkuri meracuni tubuh kita?

Sebagai pemutih kulit, merkuri bekerja dengan mengatur produksi melanin dan memudarkan noda hitam pada kulit. Jumlah melanin menentukan kepadatan pigmentasi dan kegelapan kulit seseorang. Merkuri dapat menghambat kerja enzim tirosinase yang berarti merusak sel melanosit untuk memproduksi melanin Merkuri bekerja dengan membendung dan menekan melanin di lapisan dalam kulit, zat exfloating (zat pengelupasan kulit) yang terkandung di dalam merkuri menyebabkan terjadinya pengelupasan kulit yang tidak wajar secara terus-menerus tanpa disertai pemberian nutrisi yang baik bagi sel sehingga permukaan kulit tampak putih pucat. Melanin yang terbendung ini akan jebol ketika pemakaian krim merkuri dihentikan. Akibatnya, kulit wajah akan terlihat gelap (lebih gelap dari sebelum memaka krim merkuri). Wajah beberapa pengguna bahkan dipenuhi flek hitam.

Efek pengunaan kosme tik yang mengandung merkuri secara kontinu. Pada awalnya kulit akan menunjukkan reaksi yang memuaskan (putih), na mun perlahan setelah ku lit sudah tidak bisa me noleransi lagi pada kadar merkuri tersebut, kulit akan menjadi rusak (scon tent). Bila pemakaian krim merkuri diteruskan, hal itu dapat menyebabkan kan ker kulit karena kulit tidak mendapat perlindungan dari radiasi sinar matahari..

Unsur merkuri yang ada di kosmetik akan diserap melalui kulit, kemudian dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh. Merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal, dapat berakibat gagal ginjal yang parah dan kematian. Merkuri dalam krim pemutih (yang mungkin tidak tercantum pada labelnya) dapat menimbulkan keracunan bila digunakan dalam lama.

Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan (dengan makan ikan yang tercemar), tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan di permukaan kulit, merkuri mudah diserap ke dalam darah, memasuki sistem saraf tubuh. Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul sebagai gangguan sistem saraf seperti tremor (gemetar), insomnia (tidak bisa tidur), pikun, gangguan penglihatan, ataksia (gerakan tangan tak normal), gangguan emosi, depresi, dll.

Oleh karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus keracunan merkuri sering didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak.

Produk kosmetik tersebut akan menyebabkan iritasi parah pada kulit. Kulit menjadi kemerah-merahan, menyebabkan kulit menjadi mengkilap secara tidak normal. Kondisi tersebut banyak dikeluhkan oleh konsumen yang sudah terlanjur menggunakan produk kosmetik ilegal tersebut.
L


Share:

Popular Posts

Recent Posts