Bahaya Karbon Monoksida

Sering sekali kita membaca berita atau mendengar kasus meninggalnya seseorang di dalam mobil atau di dalam garasi ketika sedang memanaskan mobil. Kasus terakhir adalah kasus seorang dokter dan beberapa petugas klinik di Jakarta yang meninggal bersamaan karena menghirup gas dari jenset yang ada di dalam sebuah klinik. Semua tahu bahwa hal itu terjadi karena mereka menghirup gas CO atau karbon monoksida. Tetapi bagaimana terjadinya sehingga gas CO bisa menjadi pembunuh yang sangat kejam?


Apa itu karbon monoksida?

Karbon monoksida adalah senyawa kimia yang berbentuk gas. Rumus kimianya yaitu CO, tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Gas ini biasa didapat dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Daerah perkotaan tentunya lebih banyak mengandung zat kimia ini karena banyak terdapat kendaraan bermotor. Gas ini berbahaya karena jika dihirup manusia maka akan menghambat masuknya oksigen ke dalam tubuh sehingga menyebabkan penyumbatan saluran pernapasan.

Bagaimana karbon monoksida membunuh kita?

Saat kita menghirup karbon monoksida maka gas itu akan ma suk ke paru-paru dan mengikat hemoglobin pada sel darah merah. Permasalahannya adalah hemoglobin lebih mudah terikat Dada karbon monoksida dibanding oksigen sehingga jika jum ah karbon monoksida meningkat maka akan mengakibatkan umlah oksigen yang terikat jadi berkurang sehingga akan terjadi ekurangan oksigen atau hipoksia.

Pada konsentrasi rendah, gejala keracunan karbon monoksida mirip dengan gejala flu: sakit kepala, mual dan kelelahan Pada konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan bingung, pusing, lemah, mengantuk, sakit kepala yang parah, dan pingsan Jika otak tidak lagi memperoleh oksigen yang cukup maka akan menjadi tak sadarkan diri, koma, kerusakan otak permanen dan kematian. Efek mematikan dapat terjadi dalam beberapa menit, tetapi paparan tingkat rendah dalam jangka panjang akan menyebabkan kerusakan organ, penyakit, dan kematian secara perlahan. Bayi, anak-anak, dan hewan peliharaan lebih rentan terhadap efek karbon monoksida daripada orang dewasa Mereka memiliki risiko yang lebih besar untuk keracunan dengan akibat kematian. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf dan peredaran darah, bahkan pada tingkat yang cukup rendah yang pada orang dewasa tidak berefek besar

Sumber karbon monoksida 

1. Karbon monoksida secara alami terpadat di udara, namun tingkat berbahaya yang diproduksi oleh jenis pembakaran tidak sempur yang terjadi pada berbagai mesin, misalnya pembakaran tidak sempurna dan bahan bakar, seperti solar tersin, minyak tanah gas alam
2 asap knalpot kendaraan bermotor
3. asap tembakau/rokok
4. cerobong asap yang tersumbat/rusak
5. pembakaran bahan bakar dalam ruang tertutup, misalnya jen set/desel
6. peralatan gas yang berfungal kurang baik
7. tungku kayu

Gejala keracunan karbon monoksida

Hemoglobin yang merupakan pigmen merah dalam sel darah merah bertugas membawa oksigen ke berbagai jaringan tubuh Saat seseorang menghisap karbon monoksida, alih-alih oksigen hemoglobin justru mengikat karbon monoksida dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Hemoglobin yang berikatan dengan karbon monoksida lantas membentuk senyawa yang disebut car boxy hemoglobin. Ini adalah senyawa yang diyakini menjadi pe nyebab utama keracunan karbon monoksida. Hemoglobin yang justru berikatan dengan karbon monoksida membuat tubuh perlahan-lahan kekurangan oksigen. Segala macam proses kimia pada jaringan tubuh yang kekurangan oksigen akan terhambat. Hal ini menciptakan kondisi yang dikenal sebagai cedera hipoksia pada jaringan.

Keracunan karbon monoksida dapat dideteksi dengan gejala-gejala sebagai berikut:

1. Sakit kepala
2. Pusing
3. Mual
4. Nyeri dada
5. Sesak napas
6. Muntah

Pengobatan

Individu yang mengalami keracunan karbon monoksida harus pindah ke tempat lain yang memiliki pasokan udara segar yang cukup. Jika seseorang berhenti bernapas, CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) mungkin harus diberikan. Setiap orang harus dites apakah benar mengalami keracunan karbon monoksida untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penanganan meliputi:

1. Pemberian oksigen dosis tinggi dari tabung oksigen dengan menggunakan masker wajah Oksigen kadar tinggi akan mem bantu karbon monoksida memisahkan diri dari hemoglobin.
2. Ketika seseorang menghirup banyak karbon monoksida dan menderita keracunan berat, orang tersebut harus diberi oksigen dengan dosis yang lebih tinggi menggunakan ruang hiperbarik. Terapi oksigen hiperbarik dimaksudkan untuk mempercepat proses penguraian ikatan carboxy hemoglobin. Oksigen hiperbarik akan langsung menyediakan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.





Share:

Popular Posts

Recent Posts