Baru-baru ini diberitakan bahwa sudah lebih dari 20 orang tewas karena menenggak minuman oplosan di Salatiga dan puluhan bahkan ratusan lainnya perlu perawatan di RS. Disebutkan bahwa minuman maut itu berisi 99% metanol. Hal ini sangat mengejutkan mengingat metanol bersifat racun.
Meminumnya sama saja dengan meracuni diri sendiri. Orang awam sulit membedakan metanol dengan etanol. Ke banyakan menganggap sama-sama golongan alkohol. Mari kita ulas sejenak apa itu metanol dan bahayanya bagi kesehatan bila dikonsumsi.
Apa itu metanol?
Metanol, juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus CH3OH. la merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Di suhu kamar, ia berbentuk cairan ringan yang mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas (berbau le bih ringan dari pada etanol). Metanol digunakan sebagai bahan pendingin antibeku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan aditif bagi etanol industri.
Metanol diproduksi secara alami dalam metabolisme anaerobik oleh bakteri. Hasilnya adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari, uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar matahari menjadi karbon dioksida dan air.
Sayang tidak banyak yang tahu bahwa metanol sangat berbahaya bila dikonsumsi, diminum. Selain bisa menyebabkan kecanduan, yang lebih berbahaya ialah minuman keras ilegal atau oplosan yang dicampur metanol dalam jumlah yang signifikan. Metanol yang masuk ke dalam tubuh mudah sekali terserap dalam cairan tubuh. Yang berbahaya dari unsur metanol ialah metabolitnya yang dapat menyebabkan terjadinya asidosicmetabolic, kebutaan permanen, dan kematian setelah melewati periode laten selama 6-30 jam.
Pada banyak kasus ditemukan bahwa kandungan metanol pada minuman keras yang diminum korban cukup tinggi. Bisa jadi metabolit yang terkandung dalam metanol inilah yang menjadi salah satu penyebabnya.
Bagaimana metanol meracuni tubuh kita?
Bagaimana metanol bisa meracuni tubuh? Metanol yang sudah masuk ke dalam tubuh akan dimetabolisme oleh enzim alcohol dehidrogenase (DHA) menjadi formaldehyde dan kemudian diubah lagi menjadi asam format. Kedua zat hasil metabolisme tersebut merupakan zat berbahaya dan beracun bagi tubuh, terutama asam format.
yang Pada kasus keracunan metanol, formal dehida tidak pernah terdeteksi dalam cairan tubuh korban karena formal dehida terbentuk dengan sangat cepat diubah menjadi asam format. Selanjutnya diperlukan waktu yang cukup lama (kurang lebih 20 jam) oleh enzim 10-formyl tetrahydrofolatesynthetase (F-THF-S) untuk mengoksidasi asam format menjadi senyawa karbon dioksida dan air. Dari situ terlihat korelasi antara konsentrasi asam format dalam cairan tubuh dengan kasus keracunan metanol,
Ekskresi metanol dari tubuh relatif lambat, dengan waktu paruh (T1/2) selama 24 jam. Manusia lebih sensitif terhadap efek toksik metanol jika dibanding hewan non-primata. Tingkat toksisitas metanol pada manusia lebih erat berkaitan dengan derajat kejadian metabolik asidosis ketimbang konsentrasinya. Hal ini karena toksisitas metanol ditentukan oleh kecepatan pembentukan asam format dalam tubuh dan kemampuan hati untuk mendetoksifikasinya. Minum metanol, walaupun dalam jumlah sedikit, tetaplah berbahaya karena dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, meliputi koma, kejang, dan kebutaan, bahkan kematian. Metanol juga beracun jika dihirup atau terkena mata, dapat merusak penglihatan.
Bila masuk ke dalam tubuh, metanol akan segera diubah oleh enzim DHA menjadi Formal dehid dan kemudian dengan cepat diubah lagi menjadi asam format. Asam format inilah yang menyebabkan kelebihan asam dalam tubuh (asidosis) dan kerusakan jaringan tubuh.
Pada awalnya orang yang keracunan metanol akan merasakan adanya gangguan pada saluran pencernaan seperti sakit perut, mual, dan muntah-muntah. Gejala tersebut kemudian berlanjut dengan depresi pada susunan saraf pusat. Akan muncul gejala gejala yang sangat mirip dengan korban keracunan alkohol seperti sakit kepala, sakit otot, badan terasa lemah, kejang-kejang, dan sebagainya.
Terdapat variasi signifikan pada manusia mengenai dosis toksik maupun dosis letal (yang menyebabkan kematian) akibat metanol. Sebuah studi menyebutkan bahwa dosis letal minimal berkisar 300-1000 mg/kg BB. Ada lagi yang menyebutkan bahwa dosis letal akibat minum metanol sekitar 15 ml metanol 40%. Ada lagi yang melaporkan dosis letal sebesar 500 ml metanol 40%. Bayangkan dengan mereka yang minum metanol sampai kadar 99%? Minum sedikitnya 4-10 mL metanol saja dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Di bawah ini dipaparkan fase-fase efek toksik yang bisa terjadi akibat paparan metanol.
Fase pertama adalah penekanan sistem saraf pusat. Dapat terjadi dalam 30 menit - 2 jam, intoksikasi dapat terjadi dalam durasi yang lebih pendek daripada intoksikasi oleh etanol.
Fase kedua adalah fase laten tanpa gejala, mengikuti depresi
sistem saraf pusat: Dalam 48 jam setelah diminum, pasien mungkin belum menunjukkan tanda-tanda keracunan, walaupun gejalanya mungkin berbeda secara individual Fase ketiga terjadi asidosis metabolik berat: pada fase in metanol telah dimetabolisir menjadi asam format dan menyebabkan metabolik asidosis (meningkatnya keasaman darah), yang dapat menyebabkan mual, muntah, pusing, dan mungkin sudah mulai ada tanda-tanda gangguan penglihatan.
Fase keempat adalah toksisitas pada mata, dikuti dengan kebutaan koma, dan mungkin kematian: Gangguan visual/penglihatan umumnya terjadi pada 12-48 jam setelah minum, dan range-nya bervariasi, mulai dari tidak tahan cahaya (fotofobia), kabur atau berkabut, sampai kebutaan.
Secara umum, bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh metanol adalah sbb:
Merusak hati: Senyawa metanol yang masuk ke dalam tubuh akan berubah menjadi seperti formalin yang dapat menu sak hati dalam waktu beberapa jam. Metanol terlebih dahulu menjadi zat asam yang berbahaya bilamana tertelan, masuk ke dalam tubuh manusia.
2. Keracunan: Seseorang yang mengonsumsi metanol akan mera sa mual dan sakit kepala layaknya seseorang yang sedang keracunan. Metanol memang senyawa yang beracun. Orang yang mengonsumsinya akan langsung keracunan.
3. Kejang kejang: Setelah keracunan, konsumen bisa langsung kejang kejang akibat tubuh yang menolak racun dari meta nol yang masuk. Kejang kejang bisa terjadi dalam waktu lama lebih dari empat jam.
4. Kerusakan syaraf: Bahaya lainnya adalah terjadinya keru sakan syaraf tubuh Bahkan syaraf bisa tidak berfungs Anda tahukan kalau sekujur tubuh manusia terdiri dari syaraf yang saling menyambung?
5 Otot tidak bisa digerakkan: Badan sulit digerakkan karena otot-ototnya menegang. Badan menjadi kaku, sulit melaku kan apapun.
6. Sesak napas: Senyawa metanol yang terhirup juga menye babkan sesak napas. Tidak sedikit remaja yang menggunakan senyawa metanol untuk dihirup.
7. Kerusakan pada kulit: Kulit yang tersentuh senyawa meta nol dapat rusak dengan gejala gatal-gatal, kering, hingga ini tasi Itulah sebabnya metanol tidak boleh disentuh secara langsung oleh kulit kita.
8. Kematian: Terakhir, bahaya yang paling mengancam adalah kematian. Tidak sedikit orang yang meninggal akibat minum metanol. Etanol yang dapat dikonsumsi saja berbahaya, apa lagi metanol yang memang tidak boleh dikonsumsi
Metanol di sekitar kita
Metanol merupakan salah satu bahan kimia multifungsi. Banyak produk dari metanol yang kita temui dalam kehidupan sehari hari, seperti spiritus, cairan pembersih kaca, dan produk rumah tangga lain. Metanol juga digunakan sebagai salah satu bahan tambahan untuk thinner (cairan pencampur cat) serta bahan aktif pendingin radiator mesin (coolant). Metanol adalah bahan bakar yang ramah lingkungan. Jika dibakar, metanol akan menghasilkan karbon dioksida dan air. Metanol bisa digunakan sebagai aditif
alkohol petrol untuk meningkatkan pembakaran, atau sebagai bahan bakar independen (sekarang sedang diteliti).
Karena mudah didapat dan harganya yang lebih murah dibanding etanol, banyak orang menyalahgunakannya untuk menggantikan etanol. Namun untuk mengubah persepsi masyarakat tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya metanol dan alkohol pada umumnya.
Apa yang harus dilakukan jika terpapar metanol?
Pertama, bersihkan diri dari paparan metanol. Jika terkena kulit, segera cuci daerah yang terkena dengan air hangat dan sabun sedikitnya selama 10-15 menit. Jika terpapar pada mata, cuci mata dengan cairan pencuci mata yang umum digunakan, sedikitnya 10-15 menit. Jika terhirup atau tertelan, segera minta bantuan dokter untuk melakukan usaha detoksifikasi. Salah satu cara detoksifikasi metanol adalah dengan menggunakan etanol dan sodium bikarbonat. Etanol memiliki afinitas (kemampuan mengikat) enzim alkohol dehidrogenase 10-20 kali lebih kuat daripada metanol sehingga mengurangi pembentukan asam format sebagai hasil metabolisme metanol. Etanol dapat diberikan secara oral dengan konsentrasi sampai 40%, atau melalui intravena dengan konsentrasi 10% dalam 5% dekstrosa. Sedangkan sodium bikarbonat digunakan untuk mengurangi metabolisme asam akibat asam format yang dibentuk oleh metanol di dalam tubuh.