085773009666 Aroma Essence Umpan Pancing yang Menggoda Ikan

Meningkatkan minat ikan terhadap umpan pancing Anda adalah kunci utama untuk memancing yang sukses. Essence umpan aroma merupakan salah satu solusi yang dapat membantu menarik perhatian ikan dan meningkatkan hasil tangkapan Anda. 


Berikut kami tawarkan beberapa pilihan essence umpan aroma yang menarik untuk dicoba:


Pilihan Aroma

Buah-buahan:

    * Stroberi: Aroma manis dan segar yang disukai banyak jenis ikan.

    * Mangga kweni: Aroma harum dan manis yang menggoda ikan air tawar.

    * Sweet kiwi: Perpaduan rasa manis dan asam yang unik untuk menarik perhatian ikan.

    * Apel: Aroma klasik yang disukai berbagai jenis ikan.


Minuman dan Makanan

    * Bubble: Aroma manis dan kekinian yang menarik ikan mas, lele, dan nila.

    * Coklat: Aroma manis dan gurih yang disukai ikan mas dan patin.

    * Pandan: Aroma khas Indonesia yang digemari ikan mas dan bawal.

    * Salak: Aroma manis dan legit yang menarik ikan mas dan lele.

    * Leci: Aroma manis dan segar yang disukai ikan mas dan nila.

    * Durian: Aroma kuat dan khas yang menarik ikan patin dan baung.

    * Pisang: Aroma manis dan alami yang disukai berbagai jenis ikan.

    * Anggur: Aroma manis dan segar yang menarik ikan air tawar.

    * Vanilla: Aroma manis dan lembut yang disukai ikan mas dan lele.


Aroma Lainnya

    * Jagung bakar: Aroma gurih dan menggoda yang menarik ikan mas dan lele.

    * Black coffee: Aroma pahit dan unik yang disukai ikan patin dan baung.

    * Susu: Aroma manis dan creamy yang disukai ikan mas dan nila.

    * Kelapa: Aroma khas Indonesia yang digemari ikan mas dan bawal.

    * Butter: Aroma gurih dan buttery yang menarik ikan mas dan lele.


Aroma Hewani

    * Udang: Aroma amis alami yang menarik ikan predator seperti gabus dan toman.

    * Daging asap: Aroma gurih dan smoky yang menggoda ikan predator seperti barramundi dan kakap.

    * Daging ayam: Aroma amis alami yang menarik ikan mas dan lele.

    * Kepiting: Aroma amis kuat yang menarik ikan predator seperti gurame dan patin.


Kemudahan dan Kenyamanan

* COD (Cash on Delivery): Bayar di tempat setelah barang diterima.

* Ukuran Kemasan Kecil: Praktis dan mudah dibawa.


Tips Penggunaan:**

* Teteskan beberapa tetes essence pada umpan pancing Anda.

* Campurkan essence dengan adonan umpan buatan Anda.

* Rendam umpan hidup (seperti cacing) dalam essence selama beberapa menit.


Tingkatkan Hasil Tangkapan Anda dengan Essence Umpan Aroma. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan dengan menghubungi WA 0857-7300-9666


Catatan:

* Lakukan riset terlebih dahulu untuk mengetahui jenis ikan yang ingin Anda pancing dan aroma yang paling efektif di daerah Anda.

* Gunakan essence secukupnya, jangan berlebihan.

* Simpan essence di tempat yang sejuk dan kering.


Semoga informasi ini bermanfaat


Share:

Manfaat dan Bahaya Bisphenol A

Aneka produk berbahan plastik sangat mudah kita temukan di pasaran. Sifat plastik yang ringan dan tidak mudah pecah, serta harganya yang relatif murah, menjadi alasan banyak orang untuk menggunakannya, mulai dari kantong belanja hingga kemasan atau wadah makanan dan minuman. Belakangan ini upaya mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari mulai banyak dilakukan. Selain dianggap tidak ramah lingkungan karena sukar diuraikan, sejumlah bahan pembuat plastik ternyata berisiko menimbulkan berbagai gangguan kesehatan. Salah satunya adalah bisphenol-A (BPA). Zat kimia itu sudah digunakan untuk membuat plastik dan resin epoksi fenolat sejak tahun 1957.

Apa itu bisphenol-A?

Bisphenol A (BPA) adalah senyawa organik dengan rumus kimia (CH)2C(CH,OH),. BPA digunakan untuk membuat plastik dan resine poxy dan telah digunakan secara komersial sejak tahun 1957. Sekitar 3,6 juta ton BPA diproduksi setiap tahunnya. Plas tik BPA digunakan untuk membuat berbagai barang konsumsi umum (seperti botol untuk susu bayi dan botol air, peralatan olahraga, dan CD dan DVD) dan untuk keperluan industri, seperti lapisan pipa air. Epoxy resin yang mengandung BPA digunakan sebagai pelapis di bagian dalam kaleng makanan dan minuman. Sejak 2008 beberapa negara telah mempertanyakan keamanan nya dan mendorong beberapa pengecer untuk menarik produk polikarbonatnya. Sebuah laporan di tahun 2010 dari Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA), memperingatkan kemungkinan bahayanya terhadap janin, bayi, dan anak-anak. Pada bulan September 2010, Kanada menjadi negara pertama yang menyatakan bahwa BPA merupakan zat beracun. Uni Ero pa, Kanada, dan baru-baru ini Amerika Serikat telah melarang penggunaan BPA dalam botol bayi.

Cara mudah untuk mengidentifikasi apalah di dalam plastik mengandung BPA adalah dengan melihat kode resin. Apabila kode resin 7, kemungkinan besar plastik tersebut mengandung BPA. Namun apabila kode resin 1, 2, 3, 4, 5 dan 6, biasanya tidak mengandung BPA. Dapat juga dengan melihat tulisan PC, yang berarti polikabonat di dekat simbol daur ulang. Polikarbonat ini dibuat dari monomer bisphenol A. Jadi kita harus cermat dalam menggunakan barang-barang yang terbuat dari plastik sebab belum ada kewajiban bagi produsen untuk memberi label mengandung BPA atau tidak.

Bahaya bisphenol A bagi kesehatan

Bisphenol A dianggap mengganggu endokrin karena dapat meniru estrogen dan dapat menyebabkan efek negatif bagi ke sehatan. Lebih khusus, bisphenol A dapat meniru struktur dan fungsi hormon estradiol dengan kemampuan untuk mengikat dan mengaktifkan reseptor estrogen yang sama seperti hormon alami.

Berikut ini beberapa bahaya plastik BPA:

1. Obesitas

Sebuah tinjauan tahun 2008 menyimpulkan meningkat nya obesitas akibat terpapar BPA. Penelitian lain di tahun 2009 menyimpulkan bahwa BPA berpotensi memiliki efek plelotropik, memengaruhi beberapa mekanisme regulasi be rat badan, penyerapan glukosa dan homeostatis. Tinjauan penelitian yang lain memberi kesimpulan yang serupa, bahwa tidak menggunakan BPA dapat mengurangi risiko obesitas dan penyakit terkait lainnya.

2. Gangguan otak

Pada tahun 2008, sebuah penelitian menyimpulkan bahwa dalam jangka panjang BPA berpotensi memengaruhi kerja otak terutama pada sistem memori meskipun dalam dosis yang sangat kecil, yaitu nano molar. Bagian otak yang di serang adalah hippocampus. Dari tahun ke tahun penelitian tentang dampak negatif BPA terhadap kesehatan terus dikembangkan. Penelitian yang dilakukan tahun 2009 me nyimpulkan bahwa efek BPA dapat mengganggu inti antero ventral periventrikular. Penelitian terbaru di tahun 2012 menyatakan bahwa BPA memiliki efek trans-generasi pada perilaku sosial dan ekspresi saraf.

3 Fungsi Tooid

Berdasarkan penelitian tahun 2007 disimpulkan bahwa BPA memiliki kemampuan untuk mengikat reseptor hormon tiroid dan dimungkinkan juga untuk memengaruhi fungsi tiroid. BPA juga berpengaruh buruk pada wanita hamil, janin dan anak anak

4. Kanker

Dalam studi tahun 2010 disimpulkan bahwa BPA berpotensi untuk meningkatkan insiden kanker dan dapat mengurangi sensitivitas terhadap pengobatan kemoterapi tumor ter tentu. Selain itu BPA juga mengubah perkembangan payudara dan meningkatkan risiko kanker payudara. Tahun 2009, dalam studi invitro, telah disimpulkan bahwa BPA dapat menginduksi transformasi neoplastik pada sel epitel payudara manusia.

5 Prostat

Tahun 2007 studi invitro telah menemukan bahwa BPA di kaitkan dengan peningkatan permanen ukuran prostat. Se buah studi di tahun 2009 menemukan bahwa tikus yang baru lahir yang terkena dosis rendah dari BPA (10mg/kg) menunjukkan peningkatan kemungkinan terkena kanker prostat ketika dewasa.

6. Sistem Reproduksi

Penelitian yang dirilis tahun 2013 menunjukkan bawa BPA dalam konsentrasi yang sangat kecil dapat mempengaruhi testis manusia, yaitu dengan menurunkan produksi sperma. Selain itu juga meningkatkan risiko terjadinya kanker testis pada orang dewasa. Para ahli meyakini apabila ibu hamil terpa par BPA bisa mengakibatkan cacat bawaan bagi bayi.

7. Jantung

Para peneliti menemukan bahwa bisphenol A tingkat yang lebih tinggi secara signifikan terkait dengan penyakit jan tung, diabetes dan penurunan kekebalan tubuh

Pencegahan

Beberapa cara bisa diambil oleh para orang tua untuk meng hindari BPA. Yang pertama adalah menghindari produk bayi yang menggunakan plastik polikarbonat. Caranya adalah dengan me lihat nomor yang terdapat dalam segitiga tanda panah melingkar. yang berada di bawah botol. Plastik polikarbonat diberi nomor 7 (walaupun begitu tidak semua wadah bernomor daur ulang 7 dibuat dengan BPA).

Kedua adalah dengan memilih peralatan bayi yang terbuat dari polietielen, polipropilen (nomor daur ulang 1, 2, dan 5), poliamida (PA), polietersulfon (PES), bambu, gelas, atau stainlesssteel. Hindari penggunaan peralatan bernomor 3 (polivinilklorida, PVC) dan bernomor 6 (polistiren, PS). Jika tidak terdapat tanda nomor, coba menghubungi produsennya untuk menanyakan jenis plastik apa yang digunakan.

Ketiga, jika bisa adalah dengan menghindari makanan kaleng. Lebih baik pilih makanan segar. Daripada membeli minuman ringan kalengan, lebih baik pilih yang dalam botol gelas.


Share:

Manfaat dan Bahaya Rhodamin B

Begitu menyenangkan saat melihat manisan buah dengan warna. yang cerah dan segar. Namun begitu dikonsumsi, ternyata rasanya tak seperti yang diharapkan. Anda pernah mengalami hal tersebut? Bila pernah, berhati-hatilah. Bisa saja si pembuat makanan menambahkan pewarna yang tak semestinya digunakan untuk makanan, agar makanan produk mereka terlihat meyakinkan. Pewarna tekstil yang mempunyai daya warna lebih kuat dan meyakinkan banyak digunakan oleh pedagang yang tak bertanggung jawab. Salah satunya adalah Rhodamin B, yang oleh pemerintah telah dilarang digunakan sebagai bahan tambahan pangan (BTP) dalam makanan.

Apa itu Rhodamin B?

Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar/ berfluorosensi. Rhodamin B merupakan zat warna golongan xanthenesdyes yang digunakan pada industri tekstil dan kertas, sebagai pewarna kain, kosmetika, produk pembersih mulut, dan sabun. Nama lain rhodamin B adalah Dand C Redno 19. Food Red 15, ADC Rhodamine B, Aizen Rhodamine, dan Brilliant Pink

Penggunaan rhodamin B dalam pangan tentu berbahaya bagi kesehatan. Adanya produsen pangan yang menggunakan rhoda min B pada produknya mungkin disebabkan oleh pengetahuan yang tidak memadai mengenai bahaya penggunaan bahan kim ia tersebut bagi kesehatan dan juga karena tingkat kesadaran masyarakat yang masih rendah. Selain itu, rhodamin B sering di gunakan sebagai pewarna makanan karena harganya relatif lebih murah daripada pewarna sintetis untuk pangan, warna yang di hasilkan lebih menarik dan tingkat stabilitas warnanya lebih baik daripada pewarna alami. Rhodamin B sering digunakan pada pembuatan kerupuk, terasi, cabe merah giling, agar-agar, aromanis/kembang gula, manisan, sosis, sirop, minuman, dan lain lain. Ciri-ciri pangan yang mengandung rhodamin B antara lain warnanya cerah mengilap dan mencolok, terkadang warnanya tidak homogen (rata), ada gumpalan warna pada produk, dan bila dikonsumsi berasa sedikit pahit. Biasanya produk pangan sang mengandung rhodamin B tidak mencantumkan kode, label, merek, atau identitas lainnya.

Bahaya rhodamin B bagi kesehatan

Menurut WHO, rhodamin B berbahaya bagi kesehatan manusia karena sifat kimia dan kandungan logam beratnya. Rhodamin B. mengandung senyawa klorin (CI). Senyawa klorin merupakan senyawa halogen yang berbahaya dan reaktif. Jika tertelan maka senyawa ini akan berusaha mencapai kestabilan di dalam tubuh dengan mengikat senyawa lain. Hal inilah yang meracuni tubuh. Selain itu, rhodamin B juga memiliki senyawa pengalkilasi (CH3 CH3) yang bersifat radikal sehingga dapat berikatan dengan protein, lemak, dan DNA dalam tubuh.

Penggunaan zat pewarna ini dilarang di Eropa mulai tahun 1984 mengingat rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat. Uji toksisitas rhodamin B yang dilakukan terhadap mencit dan tikus telah membuktikan adanya efek karsinogenik tersebut. Konsumsi rhodamin B dalam jangka panjang dapat terakumulasi di dalam tubuh dan dapat menyebabkan pembesaran hati dan ginjal, gangguan fungsi hati, kerusakan hati, gangguan fisiologis tubuh, atau bahkan menyebabkan timbulnya kanker hati.

Penanganan keracunan

Pada umumnya bahaya akibat pengonsumsian rhodamin B akan muncul jika zat warna ini dikonsumsi dalam jangka panjang. Tetapi perlu diketahui bahwa rhodamin B juga dapat menimbulkan efek akut jika tertelan sebanyak 500 mg/kg BB, yang merupakan dosis toksiknya. Efek toksik yang mungkin terjadi adalah iritasi saluran cerna. Jika hal tersebut terjadi maka tindakan yang harus dilakukan antara lain segera berkumur, jangan menginduksi. muntah, serta periksa bibir dan mulut jika ada jaringan yang terkena zat beracun. Jika terjadi muntah, atur agar posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah muntahan masuk ke saluran pernapasan (aspirasi paru). Longgarkan baju, dasi, dan ikat pinggang untuk melancarkan pernapasan. Jika diperlukan segera bawa pasien ke rumah sakit atau dokter terdekat.

Pencegahan keracunan

Hindari penggunaan rhodamin B dalam pangan dan hindari mengonsumsi makanan yang mengandung rhodamin B. Lebih lengkapnya, untuk mencegah efek jangka panjang dari rhodamin B akibat tertelan secara tidak sengaja, lebih baik lakukan tindakan pencegahan dengan cara:

1. Lebih teliti dalam membeli produk pangan, misalnya dengan menghindari jajanan yang berwarna terlalu mencolok, teru tama jajanan yang dijual di pinggir jalan..

2. Mengenali kode registrasi produk, misalnya produk pangan yang sudah terdaftar di Badan POM atau untuk pangan in dustri rumah tangga sudah terdaftar di Dinas Kesehatan se tempat.

3. Tidak membeli produk yang tidak mencantumkan informasi kandungannya pada labelnya.

Ancaman terbesar ada pada makanan/jajanan anak-anak. Hal ini yang harus menjadi perhatian karena konsumen terbe sar yang mengonsumsi makanan mengandung rhodamin B adalah anak sekolah. Mereka belum bisa memilih makanan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Apa lagi jajanan yang sering mereka beli di pedagang kaki lima di lingkungan sekolah ma

sh diragukan keamanannya. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan di sekolah-sekolah di Jakarta, ditemukan jajanan yang mengandung rhodamin B. Es sirop berwarna merah mencolok biasanya dijual 500 rupiah dan saos tanpa merek untuk cam puran bakso dan cilok positif mengandung rhodamin B. Para pedagang menjajakan jajanan tersebut karena anak-anak suka membeli makanan yang berwarna dan karena harganya murah.

Selain dalam jajanan, rhodamin B juga sering ditemukan dalam kerupuk, terasi, dan jajanan pasar yang berwarna mencolok. Pada produk kosmetik, rhodamin B biasa ditemukan pada lipstik yang berwarna merah mencolok, lipstik yang water proof (tahan air), blush on (pemerah pipi), dll. Walau digunakan di luar tubuh, pemakaian rhodamin juga dapat menimbulkan bahaya. Rhodamin dalam konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan kerusakan hati.

Masyarakat sebagai konsumen harus waspada dalam memilih makanan dan produk kosmetik. Ciri-ciri produk yang mengandung pewarna rhodamin B, warna merah mencolok dan cenderung berpendar, memiliki banyak titik warna karena tidak homogen. Pada kerupuk, es puter, dan lipstik akan terlihat titik-titik warna yang tidak merata. Agar anak-anak sekolah lebih hati-hati dalam membeli jajanan, sebaiknya dilakukan penyuluhan ke sekolah sekolah dan kepada pedagang tentang bahaya rhodamin B.



Share:

Manfaat dan Bahaya Asam Salisilat

Asam salisilat sering disebut aspirin. Aspirin adalah analgetik dan anti-inflamasi. Penelitian menunjukkan bahwa aspirin dapat mengurangi jumlah asam folat dalam darah, meskipun kepastian perubahan belum terbukti.

Asam salisilat (asam ortohidroksi benzoat) merupakan asam yang bersifat iritan lokal, dapat digunakan secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang digunakan sebagai obat luar, yang dibagi dalam 2 kelas, yaitu ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam organik. Di samping itu digunakan pula garam salisilat. Turunannya yang paling terkenal adalah asam asetil salisilat.

Asam salisilat mendapatkan namanya dari spesies dedalu (bahasa Latin: salix), yang memiliki kandungan asam tersebut secara alamiah, dan dari situlah manusia mengisolasinya. Penggunaan dedalu dalam pengobatan tradisional telah dilakukan oleh bangsa Sumeria, Asyur dan sejumlah suku Indian seperti Cherokee. Salisilat umumnya bekerja melalui kandungan asamnya. Hal tersebut dikembangkan secara menetap ke dalam salisilat baru. Selain sebagai obat, asam salisilat juga merupakan hormon tumbuhan.

Asam salisilat (ortho-hydroxy benzoik acid) dapat mencegah terjadinya penjamuran pada buah dan telah digunakan dalam pabrik cuka. Namun penggunaan asam salisilat sebagai pengawet makanan seperti yang diatur pemerintah Amerika pada tahun 1904 disalahgunakan untuk mengawetkan makanan oleh produsen makanan yang nakal.

Penggunaan asam salisilat

Asam salisilat banyak digunakan sebagai bahan aktif obat topikal murah untuk mengobati sejumlah masalah kulit, seperti jerawat, kutil, ketombe, psoriasis, dan masalah kulit lainnya. Asam salisilat a bisa digunakan untuk mengawetkan makanan, antiseptik, dan campuran pasta gigi. Asam salisilat juga digunakan sebagai juga bahan utama aspirin. Ketika digunakan untuk mengobati jerawat, asam salisilat mencegah sel-sel kulit mati menutup folikel rambut sehingga mencegah penyumbatan pori-pori yang dapat menyebabkan jerawat. Asam salisilat juga membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dari lapisan kulit. Untuk mengobati kutil diperlukan asam salisilat dengan dosis tinggi.

Dalam dunia medis, asam salisilat banyak digunakan dan diaplikasikan dalam berbagai pengobatan. Dalam dermatologi, asam salisilat mempunyai khasiat keratolitik yang dapat membantu pengelupasan sel kulit mati agar lebih mudah dan cepat. Asam salisilat juga dapat dimanfaatkan menjadi salep yang berfungsi untuk menghilangkan panu, kadas, kurap. Selain salep, asam salisilat yang diesterifikasikan dengan metanol dapat menghasilkan metil salisilat atau yang biasa dijual dengan nama minyak gandapura, yang digunakan untuk meredakan nyeri otot dan persendiaan seperti sakit syaraf, sakit punggung, radang selaput dada, dan rematik. Selain itu, metil salisilat sering digunakan sebagai bahan farmasi, penyedap rasa, kosmetik, serta parfum.

Pada kulit kepala, asam salisilat dikombinasikan dengan sampo, menghasilkan sampo antiketombe yang dapat mengurangi lapisan ketombe pada kulit kepala.

Asam salisilat yang diesterifikasi dengan asam asetat dapat menghasilkan asam asetil salisilat yang dapat dimanfaatkan sebagai zat analgesik dan zat antipiretik seperti aspirin yang digunakan sebagai obat sakit kepala, sakit gigi, demam, dan juga sakit jantung.

Bahaya asam salisilat bagi kesehatan

Di samping efek positifnya bagi tubuh, penggunaan asam salisilat yang tidak pada tempatnya juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Salah satu fungsi asam salisilat adalah sebagai pengawet makanan, namun memberikan efek negatif bagi kesehatan. Beberapa efek negatif lain perlahan muncul setelah beberapa kali diadakan penelitian. Penggunaan asam salisilat di atas kadar 6% dapat berdampak destruktif pada jaringan jaringan yang ada di tubuh. Penggunaan asam salisilat sebagai pengawet bahan makanan di Indonesia telah dilarang. Asam salisilat menyebabkan iritasi kuat ketika terhirup atau tertelan. Bahkan ketika ditambah air, asam salisilat tetap memberikan gangguan kesehatan pada tubuh karena dapat menyebabkan nyeri, mual, dan muntah jika tertelan.

Secara umum, asam salisilat yang digunakan sebagai pengawet sayuran akan dapat membuat sayuran tersebut bertahan dari berbagai penyakit. Namun jika masuk secara berlebihan ke dalam sistem pencernaan maka akan dapat membuat konsumen menderita kanker saluran percernaan dan pengerasan dinding pembuluh darah yang tentu sangat merugikan bagi manusia itu sendiri.

Asam salisilat dilarang digunakan sebagai bahan pengawet makanan di Indonesia. Pasalnya, asam salisilat memiliki iritasi kuat ketika terhirup atau tertelan. Bahkan ketika ditambah air, asam salisilat tetap menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh karena dapat menyebabkan nyeri, mual, dan muntah.



Share:

Bahaya DDT

Siapa yang tak kenal insektisida? Hampir semua orang mengenal dan menggunakannya untuk membasmi serangga di alam sekitar yang ada dalam jumlah banyak dapat mengganggu kehidupan manusia. Namun, selain manfaatnya, beberapa insektisida berdampak negatif bagi manusia, terutama bagi kesehatan. Salah satu zat aktif berbahaya yang terkandung dalam insektisida adalah Dikloro-difenil-Trikloroetan yang lebih dikenal sebagai DDT.

Apakah DDT itu?

DDT (Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane) adalah salah satu se nyawa yang dikenal sebagai jenis insektisida sintetis. DDT me rupakan bahan kimia dengan sejarah yang panjang, unik dan kontroversial. Dua sifat buruk yang menyebabkan DDT sangat berbahaya bagi lingkungan hidup adalah sifat apolar DDT. Zat ini tidak larut dalam air tetapi sangat larut dalam lemak. Semakin larut suatu insektisida dalam lemak (semakin lipofilik), semakin tinggi sifat apolarnya. Hal ini menyebabkan DDT sangat mudah menembus kulit. DDT bersifat sangat stabil dan persisten. la su kar terurai sehingga cenderung bertahan di lingkungan hidup, masuk ke dalam rantai makanan (foodchain) melalui bahan le mak jaringan makhluk hidup.

DDT diproduksi secara massal tahun 1939, setelah seorang ahli kimia bernama Paul Herman Moller menemukan bahwa dengan dosis kecil DDT maka hampir semua jenis serangga dapat di bunuh. DDT membunuh dengan cara mengganggu sistem saraf mereka. Pada waktu itu DDT dianggap sebagai alternatif paling murah dan aman bila dibanding senyawa insektisida lain yang berbasis arsenik dan raksa. Tidak seorangpun yang menyadari kerusakan lingkungan yang meluas akibat pemakaian DDT.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 2.5 juta orang tewas setiap tahun akibat malaria. Wabah ini mel uas di berbagai belahan dunia. Karena DDT begitu efektif dalam membasmi nyamuk penyebab malaria, para ahli berpikir bahwa nsektisida ini menyelamatkan lebih banyak jiwa dibandingkan bahan kimia lain. Memang insektisida ini sangat ampuh, namun mengancam rantai makanan yang berakibat merugikan petani endiri. DDT yang dihisap oleh serangga yang kemudian mati kan pindah ke burung atau hewan lain yang memakannya, eperti tikus, ular dan sebagainya. Bahkan DDT juga beralih ke manusia yang mengonsumsi tanaman itu.

DT ini termasuk senyawa karsinogenik dan dapat menyebabkan anker. Banyak opini yang mengatakan bila DDT dapat menye abkan bayi lahir secara prematur dan cacat kronis.

Pada tahun 1962 Rachel Carson dalam buku yang terkenal, Silenty Spring, menjuluki DDT sebagai obat yang membawa kematian bagi kehidupan di bumi. Demikian berbahayanya DDT bagi kehidupan di bumi sehingga atas rekomendasi EPA (Environmental Protection Agency) Amerika Serikat pada tahun 1972, DDT dilarang digunakan terhitung 1 Januari 1973. Pengaruh buruk DDT terhadap lingkungan sudah mulai tampak sejak awal penggunaannya pada tahun 1940-an, dengan menurunnya populasi burung elang sampai hampir punah di Amerika Serikat. Dari pengamatan diketahui bahwa elang terkontaminasi DDT dari makanannya (terutama ikan sebagai mangsanya) yang tercemar DDT. DDT menyebabkan cangkang telur elang menjadi sangat rapuh sehingga rusak saat dierami. Dari segi bahayanya, oleh EPA, DDT digolongkan dalam bahan racun PBT (persistent, bioaccumulative, and toxic) material. Kalau predatornya mati, otomatis serangga menjadi semakin banyak. Semakin banyak penggunaan DDT, maka akan semakin berbahaya.

DDT bersifat stabil, tidak mudah hilang, dapat bertahan lama di dalam tanah. Dapat ditularkan pula melalui udara. Banyak negara telah melarang penggunaan DDT. Begitu juga dengan RI. Departemen Pertanian RI telah melarang DDT pada tahun 1995, namun masih dipakai untuk pembasmian nyamuk malaria. Biasanya digunakan dalam FOGGING (pengasapan untuk mencegah nyamuk malaria). Makanya makanan kudu ditutup kalau ada FOGGING. Walaupun secara undang-undang telah dilarang, disinyalir DDT masih diam-diam digunakan karena keefektifannya dalam membunuh serangga. Demikian pula masih banyaknya DDT yang tersimpan, yang perlu dilenyapkan tanpa membahayakan ekosistem manusia maupun kehidupan pada umumnya merupakan permasalahan tersendiri. Sebenarnya bukan hanya DDT yang memiliki daya racun serta persistensi yang lama. Racun-racun POP lainnya juga perlu diwaspadai karena mungkin terdapat di tanah, udara maupun perairan di sekitar 
kita, seperti aldrin, chlordane, dieldrin, endrin, heptachlor, mirex, toxaphene, hexachloro benzene, PCB (polychlorinatedbiphenyls), dioxins dan furans.

Dampak bagi kesehatan manusia

Karena kemampuannya yang lipofilik (larut dalam lemak), DDT mudah masuk ke dalam tubuh makhluk hidup melalui lemak di permukaan kulit, tak terkecuali manusia. Paparan dalam jumlah yang signifikan dapat mengakibatkan kematian. Berikut adalah tabel yang berisi efek DDT terhadap beberapa dosis berbeda

Penggunaan pestisida yang dipengaruhi oleh daya racun, volume dan tingkat pemakaian secara signifikan memengaruhi dampak kesehatan manusia. Semakin tinggi daya racun pestisida yang digunakan, semakin banyak tanda & gejala keracunan yang dialami seseorang. Risiko keracunan dapat diminimalisir apabila perilaku dan cara kerja petani yang aman dan tidak menggangu kesehatan. Misalnya dalam melakukan kegiatan pertanian seperti menyemprot pestisida, mencampur pestisida menggunakan alat pelindung diri lengkap dan menerapkan penggunaan pestisida yang benar (Isnawan, 2013).

Gejala keracunan akut pada manusia adalah paraestesia, tremor, sakit kepala, keletihan dan muntah. Efek keracunan kronis DDT adalah kerusakan sel hati, ginjal, sistem saraf, sistem imunitas dan sistem reproduksi.

Preventif

Sebagai tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko terpapar DDT, sebaiknya gunakan alat pelindung diri dan masker saat menyemprot pestisida yang mengandung DDT. Hal ini sangat penting mengingat kita berhadapan langsung dengan racun. Bila Anda melewati areal persawahan yang sedang disemprot insektisida, usahakan untuk menutup hidung dan mulut, dan segera basuh sampai bersih bagian tubuh Anda yang terekspos dengan udara. Hal ini untuk meminimalisir risiko masuknya residu insektisida ke dalam tubuh melalui kulit.
Share:

Popular Posts

Recent Posts